Sabtu, 03 Desember 2011

Dear AYAH

udh lama banget ya gak posting. sebenarnya ud mau post dari kemaren-kemaren. banyak hal yang mau saya share.. tapi waktu,tugas, laporan praktikum, kuliah, istirahat lg membuat saya tidak jadi-jadi ngepost. ya, belakangan ini terlalu banyak tugas yang menumpuk. Lelah, tapi gak boleh ngeluh. kata ayah, "mau jd sukses itu gak gampang." :)

ngomong-ngomong soal ayah, saya mau cerita + berterima kasih sm ayah. ini berawal dari ibu dosen bahasa indonesia yang setiap dia masuk jantung saya deg-deg ser dan setiap mata kuliahnya saya enggan untuk berbicara. hehe.. beliau menyuruh kami, eh memberi tugas kepada kami untuk belajar menulis dengan cara menulis surat cinta. surat cinta apa yg mau di tulis ketika tidak sedang jatuh cinta? setelah seminggu memikirkannya akhrnya saya menemukan untuk membuat surat cinta untuk ayah. kenapa ayah? kok gak ibu? ya karena saya merasakan hal yang besar dan banyak belajar dari ayah. nanti surat cinta buat ibu menyusul ya bu.. jangan marah ya bu.. surat cinta untuk ibu ditulis dihati setiap hari.. :)

mmhhh.. knp buat surat cinta untuk ayah?
pertama, saya dan ayah tidak berteman dekat dahulu. ketika saya msh duduk dibangku sekolah. sekarang saya di universitas sebagai mahsiswa farmasi dan tinggal beribu-ribu kilo meter jauhnya dari ayah, ibu, maulia dan rumah. sudah 3 tahun merantau, walaupun tetap pulang jikalau libur (libur semesteran). kembali lagi kenapa ayah. dulu waktu masih sekolah, saya tidak terlalu dekat dengan ayah, tidak seperti dengan ibu, yang setiap selesai shalat magrib kami (saya, adik saya, & ibu ) duduk di ruang depan untuk hanya sekedar bercerita tentang sekolah, teman-teman, dan kejadian sehari itu yang kami alami. sedangkan ayah berada diruang tengah untuk menonton televisi (berita) atau mengerjakan tugasnya sebagai dosen. sibuk dengan komputernya. atau terkadang belum pulang dari bekerja. berbicara dengan ayah juga kadang-kadang. kalau ada  hal penting yang perlu dibincangkan. seperti tentang agenda disekolah, memnyakan mata pelajaran, izin mau pergi, dsb. mengenai izin mau pergi, waktu smp saya minta izin mau pergi dengan teman-teman. ya karena msh smp ya tentu saja hal yg ayah tanyakan banyak. pergi kemana? dengan siapa aja? pergi jam berapa? pulang jam berapa? dan hal-hal penting lainnya. semenjak saat itu, setiap mau izin pergi, saya izin dengan ayah dan akan menyebutkan dengan lengkap kemana tujuan saya,dengan siapa saja, pergi dan pulang jam berapa.

ayah termasuk org yang keras. untuk membeli sesuatu saja ayah selalu bilang. "itu perlu atau tidak. kalu perlu boleh dibeli". klo bisa dibilang ayah dulu itu galak sekali. dan saya dulu itu adalah anak yg sedikit bandel. tp tidak bandel-bandel amat.. yaa normal lah.. dulu saya pernah disabet sm ayah pake sejadah karena solat berjamaah tp yang saya lakukan malah bercanda sm adik saya saat sedang shalat. pernah dikurung di kamar mandi karena ke rumah nenek dari pulang sekolah dan tidak mau pulang tp malah nangis.ketika itu rumah nenek saya dekat rumah saya. ayah sering memarahi saya karena kecerobohan yang saya buat. sangking seringnya ayah marah, kami (saya dan adik saya) enggan mengobrol dengan ayah. dan terkadang jika kami menanyakan sesuatu hal, ayah hanya diam dan beliau akan menjawabnya lama sekali. sampai-sampai dulu saya sempat sebel sama ayah karena itu. dulu wkt saya ingin masuk SMA di magelang, ayah tidak mengizinkan. saya menangispun tidak diacuhkannya. saya super duper iri dengan teman-teman saya yang dekat dengan ayahnya. kok ayah saya tidak seperti itu? saya sering sedih karena ayah selau marah-marah.

singkat cerita, saya sudah menduduki bangku kelas 3 SMA dan sedang mempersiapkan diri untuk UN dan SNMPTN. dari situ saya mulai banyak berbincang dengan ayah tentang mau kuliah dimana. saya yang waktu itu ingin masuk kedokteran, memilih untuk tes masuk fk dan saya tidak berpikir jurusan lain. apalagi farmasi. pada angkatan saya, test- test mandiri masuk universitas sudah banyak dibuka sebelum SNMPTN DAN UN. membuat saya mengikuti hampir semuanya. mulai dari SIMAK UI, USM daerah / terpusat ITB, UTUL UGM, UM UNDIP,dsb. semua saya ikuti. dan setiap saya ingin mendaftar jurusan, tentunya pilihan pertama jatuh pada pendok (pendidikan dokter), ayah mengajukan pilihan kedua farmasi. tetapi saya selalu berkata " wong kimia aku pas-pasan, masa masuk farmasi." setelah dipikir-pikir, setiap pilihan kedua, selalu farmasi yg ayah ajukan. tatapi selalu saya tolak dan lebih memilih teknik industri. kecuali pada saat USM ITB. kan gak ada kedokteran, ya... jadi pilih farmasi. dan mulai dari awal tahun ajaran baru sebagai anak kelas 3, ayah sealu menyodorkan FK UNAND untuk saya pilih, sebagai pilihan yang rasional, dimana kemungkinan masuk saya disana lebih ada. UNAND? dimana tuh? tidak pernah terbesit seedikitpun untuk masuk universitas di sumatera barat ini dan balik kampung. mungkin karena ridho allah adalah ridhonya org tua, dan ayah sepertinya sangat mnghendaki saya masuk farmasi dan di unand, maka luluslah saya disini.

tahun pertama sulit bahkan sangat sulit saya lewati. malahan hingga kini masih sulit saya lewati.
perbedaan lingkungan, bahasa, pemikiran, cara bergaul.. semuanya membuat saya kesulitan beradaptasi. ya jadi mahasiswa itu tidak semudah itu ternyata. sampai ketika semster 2 saya sudah bosan dan sedikit down. saya tdk pernah cerita sm ayah tentang bagaimana sulitnya saya disini. karena ayah pernah menyampaikan sedikit harapannya pd saya, ayah bilang ayah ingin ipk ku nanti ketika lulus adalah tidak < 3 dan ayah juga bilang jika ayah punya rezeki, ayah mau mira kuliah sampai S2. karena itu juga aku mau ayah tau aku putri ayah yang hebat.. J J J
saat semester 2, ayah yang tidak pernah berbicara banyak padaku, memngirimiku sebuah pesan pada jejaring sosial ini pesannya :

betapa terharunya saat ayah mengirimkan pesan seperti itu.. saya meneteskan banyak air mata seketika. rasanya ingin kupeluk ayah dan menangis dan ingin berkata ayah putrimu kesepian, putrimu kesulitan beradaptasi,dan ini dan itu semuanya.. 

ketika saya sedang down ayah memberi semangat.. terima kasih ayah.. mulai saat itu saya sering berbincang dengan ayah dan merasa apa yg ayah lakukan waktu kecil padaku, memarahiku, dsb semata-mata hanya cara ayah untuk mendidik putri kecilnya untuk lebih kuat. saya berterima kasih pada ayah untuk semua yang ayah lakukan untukku. kata terima kasih pasti tidak akan cukup, dibandingakan dengan semua yg ayah lakukan untukku. selama saya mulai merantau, saya merasa ayah melakukan apapun agar saya bisa kerasan disini ( padang). apapun ayah tanyakan. wow, aku mencintaimu yah..  karena semua itu mira buatkan surat cinta untuk ayah.. :


assalamualaikum wr. wb
ayah, bagaimana kabarnya? mira harap ayah selalu sehat dan selalu berada dalam lindungan allah swt. yah, mira ingin mengucapkan terima kasih pada ayah. terima kasih ayah sudah menjadi ayah mira, meskipun dulu mira pikir ayah galak, karena ayah selalu kaku, ayah keras sama mira dan maulia. tapi, terima kasih ayah mendidik mira seperti itu sehinnga mira tidak menjadi putri ayah yang nakal. Ayah, terima kasih karena selalu memberikan dorongan di tahun pertama mira kuliah, terima kasih atas pesan yang ayah berikan, membuat mira bersemangat. terima kasih ayah karena telah mengungkapkan seluruh harapan ayah untuk mra, walaupun belum bisa mira wujudkan keinginan ayah. Insya allah mira akan berusaha menjadi putri ayah yang membanggakan. terima kasih ya yah karena ayah sudah melunak dan lebih bisa berbincang-bincang dengan mira. termia kasih untuk kerja keras, waktu, jasa dan kasih sayang ayah untuk mira. terima kasih ya ayah. mira selalu berdoa agar ayah selalu diberi kesehatan oleh allah swt, agar ayah dapat melihat mira wisuda, dan membanggakan ayah, dan dapat menemani mira hingga berkeluarga. terima kasih mira mungkin tidak ada artinya dibandingkan pengorbanan ayah. jaga kesehatan ya ayah. :) 

salam sayang putrimu 

mira

yah, meskipun kesulitan beradaptasi kadang masih menyerang, mira akan berusaha yah.. karena aku putri ayah :))